Sabtu, 16 Maret 2013

Quotes Today

Hai, Hai ^^

Lama ya aku nggak posting. Mending hari ini aku posting quote yang kudapat beberapa bulan terakhir ya? ^^

1. Terkadang, sesuatu yang besar di dunia ini berawal dari sebuah kata yang sangat sederhana: MIMPI - Anonymous -

2. Tak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan - Drs. Agus Wisnugroho, MM. -

3. Bukan kekasihmulah yang akan mengisi kekosongan hati dan memuaskan rasa kesepianmu. Yang bisa melakukannya hanyalah orang tua dan sahabat-sahabatmu. - Anissa Antania Hanjani -

4. Semua orang pasti akan jatuh karena kesombongannya. - Anissa Antania Hanjani -

5. Hari ini kau menanam benih, esoknya kau yang akan menuai. - Anonymous -


Segini dulu deh, aku janji besok-besok aku sambung lagi ^^

Rabu, 28 November 2012

Tips Menjawab Soal Pilihan Ganda

Hai, hai ^^

Udah pada belajar belum? Bentar lagi UAS, nih! Siap-siap berkutat dengan banyak materi yang sudah diberikan sama guru-guru dari awal hingga akhir.

Tapi, UAS menurutku cenderung agak ringan, lho! Soalnya, umumnya sistem UAS kan pakai pilihan ganda. Nanti kalau lupa jadi bisa dinalar. Jadi, kalau ngarang, ngarangnya nggak kebangetan gitu lho! Tapi, jangan ngarang semua, ya! Ngarangnya satu atau dua nomor aja.

Meski sistem pilihan ganda lebih enak dibanding essay, ada kelemahannya. Kadang, kita bisa terjebak sama salah satu opsinya. Makanya banyak sekali yang terjebak dan akhirnya puas banget sama jawaban yang salah (aku salah satu korbannya -_-). Selain itu, penilaian sistem pilihan ganda sifatnya mutlak. Sekali salah ya tetap salah. Beda dengan sistem penilaian soal essay. Meski salah, tapi tetap dapat nilai meski bukan nilai penuh.

Nah, karena kelemahan sistem pilihan ganda itulah, hari ini aku akan kasih tips buat ngerjain soal pilihan ganda. Ini dia!

1. Kerjakan Mulai Dari Yang Paling Mudah

Ini tips yang sering banget kita denger dari guru-guru kita dari jaman SD sampai di tingkat-tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Kerjakan mulai dari yang paling gampang. Yang susah ditinggal dulu aja. Waktu mengerjakan kan terbatas. Jadi, enaknya ngerjain dulu yang gampang, yang susah dipikir nanti saja. Oke? ;)


Senin, 29 Oktober 2012

Hang Out, Yuk! (Part 1)

Hai, hai ^^

Wah, udah lama nih gak update. Nah, kali ini aku mau ngajak jalan-jalan, nih! Tapi yang pasti bukan ke mall, bukan pula ke cafe. Bukan, bukan. Kita akan ke monumen-monumen bersejarah yang ada di Indonesia.

Nah, gimana? Masih mau ikutan? Kalo masih mau ikutan, baca yuk update-ku kali ini tentang monumen-monumen bersejarah di Indonesia!

1. Monumen Pancasila Sakti
 

Siapa sih, yang nggak kenal monumen ini? Pastinya semua orang Indonesia tahu dong, monumen bersejarah yang terletak di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur ini. Monumen ini didirikan atas gagasan presiden ke-2 kita, Jenderal (Purn) H. Muhammad Soeharto.

Tentunya, buat yang nggak melupakan sejarah nasional, masih ingat kan dengan G 30 S / PKI? Itu lho, peristiwa berdarah di mana PKI membunuh setiap jenderal-jenderal AD yang dianggap menghalangi tekad mereka menanamkan ideologi komunis di Indonesia. Nah, monumen ini dibangun untuk memperingati tragedi itu.

Di kawasan monumen ini, terdapat sebuah sumur tua. Di sumur tua itulah mayat-mayat jenderal-jenderal tadi dibuang. Duh, ngeri ya? Kata guruku yang berkunjung ke sana, bau darahnya masih tercium. Hii....

Berkas:Lubang Buaya.jpg

Tak jauh dari sumur tua, terdapat rumah penyiksaan, tempat di mana jenderal-jenderal tersebut disiksa sebelum akhirnya dibunuh dan dimasukkan ke dalam sumur tua tadi. Di dalam rumah tersebut, digambarkan diorama aksi sadis PKI yang menyiksa jenderal-jenderal yang masih hidup. Duh, waktu aku ke sana untuk pertama kalinya, aku masih bisa ngerasain aura penyiksaan dalam rumah itu. Merinding deh... :o

Tak hanya rumah penyiksaan. Di sana juga terdapat pos komando dan dapur umum yang digunakan PKI untuk melancarkan aksi Gerakan 30 September. Wow...

Nah, setelah kita lihat-lihat kawasan sekitaran Monumen Pancasila Sakti, yuk kita masuk ke Museum Pengkhianatan PKI. Wiihh...dari namanya, kita bisa membaca betapa Indonesia mengutuk aksi Gerakan 30 September yang dilancarkan tahun 1965 lalu. Ups, aku lupa nih. Yuk, masuk ke dalam!

 
Sebelum kita masuk, kita bisa membeli dulu buku panduan museum. Waktu aku ke sana sih, harganya Rp 5.000,-. Murah, ya?

Di dalam museum, kita akan disuguhi diorama aksi-aksi pengkhianatan PKI terhadap bangsa Indonesia. Di sini tersaji pula diorama perencanaan G 30 S / PKI, peristiwanya, sampai pada tahap pemberantasannya. 

Selain itu, kita disuguhi profil-profil 7 pahlawan revolusi, pakaian yang mereka kenakan saat terbunuh, dan hasil visum et repertum-nya. 

Pakaian dan hasil visum et repertum yang terpampang milik Kapten CZI Anumerta Pierre Tendean
Katanya dia ganteng bangeett... ^^
Sayang harus wafat di usia muda, ya?

 
Salah satu diorama di Museum Pengkhianatan PKI

Oh, ya! Bagi yang mau ke sana, silahkan saja ke Jl. Raya Pondok Gede, Jakarta Timur. Monumen dibuka setiap hari Selasa sampai Minggu, pukul 08.00 - 17.00 WIB.

2. Monumen Ade Irma Suryani

 
Hmm...aku ragu nih. Ada berapa banyak orang ya, yang masih mengenal sosok Ade Irma Suryani Nasution? Mungkin, dulu yang sekolah di tahun 70 atau 80'an masih kenal lewat tembang 'Ade Irma Suryani'. Tapi, generasi sekarang hampir tidak tahu siapa sih Ade Irma Suryani itu.

Nah, karena itulah aku memasukkan monumen ini sebagai objek yang perlu dikunjungi. Abisnya, anak perempuan manis yang meninggal saat berumur 5 tahun ini adalah bagian dari sejarah nasional kita. Dan, banyak dari generasi muda yang udah hampir nggak tahu siapa Ade Irma Suryani.

Oke, biar tahu siapa putri bungsu Pak Nas ini, kita simak ya ceritanya.

Ade Irma Suryani masih terkait dengan Gerakan 30 September. Ayahnya, Jenderal Abdul Haris Nasution (akrab disapa Pak Nas), merupakan target utama dalam G 30 S / PKI. Malam hari saat keluarga Pak Nas sedang lelap tertidur, pasukan Cakrabirawa (pasukan pengawal presiden jaman dulu) mendobrak masuk pintu rumah Pak Nas dan menembaki rumahnya. Pak Nas dan istrinya, Bu Johanna serta Ade Irma terbangun dari tidurnya. Bu Johanna segera membuka pintu kamar dengan perlahan untuk memeriksa siapa orang yang masuk dan mendobrak pintu rumahnya. "Cakrabirawa," begitu bisiknya kepada Pak Nas.

Scene cerita tentang Ade Irma ini aku ambil dari film 'Pengkhianatan G 30 S / PKI' ^^

Gimana nih, kelanjutannya? Yah, Bu Nas menitipkan Ade Irma kepada Mardiah, adik kandung Pak Nas, sementara beliau membantu Pak Nas melarikan diri. Bu Nas berpesan kepada Mardiah agar tidak membuka pintu kamar utama karena banyak pembunuh jahat. Tapi, karena penasaran tentunya, Mardiah membuka pintu itu sambil menggendong Ade Irma. Karena para pasukan Cakrabirawa gemes banget dari tadi mau dobrak pintu kamar utama nggak bisa-bisa, langsung saja memberondongkan senjatanya. Alhasil, 6 timah panas menembus Ade Irma Suryani, dan 2 menembus punggung tangan Mardiah.

Ade Irma sendiri akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 6 Oktober 1965 setelah sempat dirawat di Rumah Sakit KSAD Gatot Subroto.

1349043089329357673
Makam Ade Irma Suryani
Di bagian depan makam tertulis, 'Anak saja jang tertjinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ajahmu'

Nah, kompleks monumen sekaligus makam Ade Irma Suryani ini terletak di belakang Kantor Walikota Jakarta Selatan. Sayangnya, tempat ini benar-benar kurang terawat dan tidak banyak pengunjung yang datang. Padahal kan, letaknya masih di Jakarta, ibukota tercinta bangsa kita. Tapi, nggak banyak orang yang tahu. Hmm...

Makam Ade Irma ini sebelumnya berada di TPU Kebayoran Blok P, sebelum akhirnya digusur untuk pembangunan Kantor Walikota Jakarta Selatan pada tahun 1998. Makamnya merupakan satu-satunya makam yang masih tertinggal, sebelum akhirnya ditambah sebuah monumen pada tahun 2002.

Andai saja, tempat ini banyak dipromosikan publik. Pastinya anak-anak jaman sekarang mengenal sekilas sosok Ade Irma Suryani. :'(

Nah, gitu aja jalan-jalan kali ini. Capek nggak? Yah, aku capek ngetik ini nih! Udah dulu, ya! Aku janji akan secepatnya ngajak jalan-jalan lagi, deh!


Salam Hangat,
Anissa Antania Hanjani




NB: Foto dan artikel dikutip dari berbagai sumber

 
 

 






Sabtu, 13 Oktober 2012

G.A.L.A.U (God Always Listening Always Understanding)

Hai, hai ^^

Hayo, siapa yang malam minggu ini sendirian? Malam minggu ini aku juga sendirian juga, nih! Nasib...nasib...

Ini udah malam minggu ketiga aku sendirian. Biasanya sih, pacarku bakal kirim sms. Lagi ngapain, sama siapa, pasti hal itu yang bakal dia tanyain. Tapi, sekarang yang nanya-nanya kayak gitu malah sahabat-sahabatku. Galau!

Hmm...siapa aja yang galau malam minggu ini, ya? Pasti nggak cuma aku, nih! Yakin!

Tapi, tenang aja! Kita masih punya teman buat mencurahkan rasa galau yang bersarang di hati. Hayo, tebak! Siapa, tuh???

Pastinya dong, Tuhan YME. ^^

Tuhan pasti mau kok jadi tempat curhat kita. Mau curhat sampai berhari-hari pun Tuhan pasti mau dengerin. Kalo manusia sih, bakalan ngambil lakban buat nutup mulut kalau nggak berhenti-berhenti ngomongin masalah kita mlulu. Soalnya kan masalah mereka belum kelar, kita malah nambah-nambah masalah. Kesel dong, pastinya!

Meski kadang kita nggak setia sama Tuhan, cuma berdo'a kepada-Nya kalau butuh aja, tapi Dia masih mau dengerin dan ngurusin masalah kita. Dia mau bantu menyelesaikan masalah kita. Nah, kurang baik apa coba Tuhan sama kita? ^^

Makanya, buat mas-mas dan mbak-mbak yang galau malam minggu ini, coba deh sekali-sekali mendekat kepada Tuhan. Ceritakan masalah apa yang kita punya. Dan jangan lupa berdo'a sama Tuhan, supaya kita dijadikan manusia yang selamat dan beruntung.

Tapi, kalau udah kelar masalahnya, jangan lupa bersyukur. Kalau bukan karena campur tangan Tuhan, masalah nggak bakal kelar, lho! 

At last but not least, semakin mendekatlah kita kepada Tuhan. Jika kita mendekat kepada Tuhan dengan berjalan, maka Tuhan akan mendekat kepada kita dengan berlari.

Nah, mas-mas dan mbak-mbak yang galau malam minggu ini, yuk ceritakan masalah kita ke Tuhan! ^^




Salam hangat,
Anissa Antania Hanjani

Kamis, 11 Oktober 2012

Envy....Envy...What Should I Do??

Hai, Hai ^^

Hari ini aku nggak sengaja kepikiran mau lihat profil para peraih medali OSN SMP tahun ini. Segera saja aku googling. Tapi, begitu ngeliat link pencarian di google, aku langsung tutup dan memutuskan buat entri ini di blog.

Kenapa?

Ya, aku envy! Envy sama yang udah dapat medali waktu OSN tingkat nasional di Pontianak. Sementara sahabat-sahabatku senang-senang di Pontianak, aku harus menghabiskan waktu liburanku terpuruk di dalam rumah sambil meratapi kekalahan waktu OSN tingkat provinsi lalu.

Mereka udah nggak perlu susah-susah cari SMA. Yang ada mereka tinggal pilih-pilih tawaran mau SMA di mana. Sementara aku? Aku masih harus berjuang cari SMA, masih harus susah-susah ikut tes masuk pendaftaran, dan masih harus susah-susah berjuang di banyak tempat dengan berlomba buat nambah-nambah ijazah masuk SMA. Oh, God!

Nah, ini adalah salah satu pengalaman envy alias iri atau cemburu. Entah positif atau negatif, pastilah envy menimbulkan rasa nyesek yang amat dalam. Betul?

Ya, ini berlaku waktu aku menghabiskan waktu liburanku di rumah, sementara sahabatku, Wisnu, nyeritain agendanya di Pontianak. Nyesel banget rasanya waktu di provinsi nggak ngerjain soal-soal itu dengan benar! Andai aja aku bisa ngerjain soal-soal itu, pastilah aku nggak akan terpuruk menghabiskan waktu di rumah, nggak akan menghadapi kenyataan bahwa aku dapat ranking 12 (turun 6 peringkat -__-), dan lain-lain. Sungguh masa-masa liburan yang pahit!

Tapi, untungnya dari rasa envy itu akhirnya aku nggak lagi membiarkan keterpurukanku itu menjadi-jadi. Aku jadi semangat lagi, meski kenyataannya, aku akan menghadapi kesulitan yang amat sulit untuk menjadi The Best di tingkat provinsi.

Envy dalam ceritaku ini jadi teman positif, ya? ^^

Envy terkadang bisa jadi teman positif, jika dari rasa envy itu akhirnya timbul rasa ingin memperbaiki diri. Tapi, bisa juga jadi teman negatif jika akhirnya kita punya rasa senang di atas penderitaan orang yang kita cemburui itu.

Sebenarnya, masalah apa aja yang bisa membuat timbulnya rasa envy?

Kalo ada pertanyaan itu, jawabannya banyaaakkk....sekali! Mulai dari masalah dalam ceritaku tadi, iri sama gebetannya gebetan kita (ops, nggak efektif!), jealous sama sahabat pacar yang lebih diperhatiin, dan lain sebagainya.

Kalo sudah begitu, gimana solusinya??

Satu-satunya jalan adalah membuat rasa envy kita menjadi teman yang positif. Ya, yang membuat kita ingin memperbaiki apa yang salah dari kita, bukannya mencari kesalahan orang. 

Ada banyak jalan menjadikan rasa envy kita menjadi teman yang positif. Mau tahu? Cekidot!

1. Positive Thinking

Jangan berpikir kalau usaha kita supaya lebih maju dari orang yang buat kita envy bakal sia-sia! Inilah kesalahan terbesar orang yang envy. Berpikirlah positif dan tetap semangat! Kalau perlu, belajarlah dari orang yang buat kita envy. Apa yang dia lakukan, apa pencapaiannya, siapa penyemangatnya, dan lain-lain.

Ingat, semua usaha kemajuan kita berawal dari berpikir positif!


2. Lupakan...atau Lanjutkan

Mungkin ini paling pas buat yang envy sama gebetannya gebetan (hah, nggak efektif lagi!). Kalo kita envy karena penampilan fisiknya, lanjutkan jika masih merasa mampu. Misalnya, dia langsing semampai atau body-nya sporty banget, sementara kita kelihatan biasa aja. Kalo sanggup, lakukanlah diet sehat atau olahraga. Tapi, kalo nggak sanggup, mending lupain aja. Toh, ada banyak cewek / cowok di dunia ini yang lebih baik daripada gebetan kita yang lama. Dia bukan satu-satunya!

Kalo envy karena karakteristiknya dia, maka lihat apa yang perlu dirubah dari diri kita. Jika orang yang buat kita envy itu smart, pastikan kita bisa lebih smart dari dia! Jika dia orang yang periang, maka ubah dunia kita yang masih gelap jadi lebih terang lagi dengan keriangan kita (asal jangan kebablasan sifat riangnya xD).


3. Remember Your Envy!

Kunci ini penting untuk kita yang mungkin hampir lupa dengan usaha untuk lebih maju dari orang yang buat kita envy. Ya, ingatlah rasa iri itu!

Banyak cara buat kita mengingat rasa iri itu. Kalo aku, caranya nyimpen foto-foto sahabat-sahabatku waktu di Pontianak di ponsel maupun di komputer. Ada juga foto yang aku cetak dan kupajang di meja belajar besar-besar, supaya ingat kalo aku punya impian juga buat masuk nasional dan dapat medali.

Cara lain misalnya dengan menulis sebuah mind mapping berisi apa yang membuat kita envy pada si A atau si B, lalu pajang. Jangan disimpan saja. Kalo cuma disimpan nanti jarang dibaca, dong! 


Fiiuhh...memang perlu banyak usaha biar kita bisa lebih dari orang yang buat kita envy. Tapi, kalau kita gigih berusaha, hasilnya pasti manis! So, keep spirit! Berjuang! Fighting! ^^





Salam hangat,
Anissa Antania Hanjani
 

 

Kamis, 04 Oktober 2012

Tips Menghadapi Masalah

Hai, hai ^^

Setiap manusia pasti punya masalah. Dari yang seenteng semut sampai seberat gajah. Ada juga yang sedang-sedang kayak berat kambing. Tapi, seenteng, sesedang, atau seberat apa pun itu, tetap saja bermasalah. Iya, kan?? Mulai dari putus cinta, nilai jelek, bad mood sama teman and sahabat, dsb (dan saya bingung saking banyaknya :p). Pokoknya, masalah itu ada aja setiap hari, jam, menit, detik!

Tapi, apa cara kita menghadapi masalah itu sudah benar?

Ada yang menghadapinya dengan cara yang salah. Misalnya, ngelabrak (aku pernah sih, nglakuin itu :p), membiarkan saja, atau dipikirin teruuss....sampai gila stadium 3. Pada akhirnya, itu malah akan memunculkan masalah baru. 

Jangan menganggap enteng masalah! Banyak orang yang akhirnya ngambil keputusan buat lompat dari atas gedung atau menara yang tinggi dan ngambil tali jemuran emaknya buat gantung diri. Ini nih, akibat menganggap enteng masalah, atau membiarkan dirinya terus larut dalam masalahnya sehingga akhirnya frustasi.

Then, what should we do? :o

Ya, karena saya pernah menghadapi masalah juga, saya akan coba bagi tips menghadapi masalah ala saya

1. Coba rileks dulu

Saya yakin 99,9% nggak ada orang yang bakal ngadepin masalahnya dengan tegang sampai step. Buat rileks diri Anda dulu. Tapi...eits...jangan rileks lama-lama. Ntar ogah dong, ngadepin masalahnya. :D
Relaksasi ini untuk menenangkan diri Anda semua. Anda pertamanya pasti kaget waktu kena masalah, trus bingung mau ngapain. Iya, kan? Makanya, biar Anda bisa berpikir jernih mencari jalan keluar, buat tubuh rileks dulu. Jangan paksa otak Anda terus berpikir karena itu akan membuat Anda menjadi calon penghuni rumah sakit jiwa. 

Nggak mau dong pastinya, jadi penghuni rumah sakit jiwa?? :)

2. Sabar...

Ini dia nih yang paling sulit. Sabar! Sabar bukan berarti diem...aja a.k.a. pasrah. Sabar itu dinamis. Anda berusaha dan menerima. Itulah sabar yang sebenarnya. :D
Kenapa sabar itu sulit? Karena, kadang kita pasti kebawa emosi. Pinginnya marah-marah, nabok, nendang, dan lain-lain. Jika ini dibiarkan, Anda pasti jadi calon penerima hukuman. Baik di sekolah, maupun di kantor polisi. Pastinya nggak mau dong, ya?

3. Curhat 

Yups, kita pasti suka sama tips ketiga ini. Curhat merupakan salah satu cara untuk meringankan beban masalah kita. Boleh kok, curhat sama siapa aja. Asal...pastikan orang yang diajak curhat mulutnya bisa dijaga jika masalah yang Anda alami itu berstampel RAHASIA. Jika nggak, siap-siap aja aibnya tersebar ke mana-mana.
Curhat yang paling aman itu biasanya sama ortu, sahabat, dan (kalau anak sekolah) sama guru-guru BK. Tapi, saya yakin kok orang yang aman buat diajak curhat itu bukan cuma mereka. So, jangan khawatir. Tipe orang kan beda-beda. :D

4. Berdo'a dan tawakal

Terakhir, jika sudah berusaha dengan MAKSIMAL, berdoa dan tawakalkan pada Tuhan. Karena hanya Dia yang bisa membolak-balikkan hati manusia dan pemberi jawaban terbaik buat masalah kita. Ingat kan, ada pepatah 'Usaha tanpa do'a itu sombong. Do'a tanpa usaha itu bohong,' ??
Percaya deh, Tuhan tahu kok yang terbaik buat kita! :D

Nah, ini tips menghadapi masalah ala saya. Semoga tips ini dapat membantu semuanya. Keep spirit! Fighting!! ^^


Salam hangat,
Anissa Antania Hanjani

Minggu, 23 September 2012

In Training Center I OSN IPS 2012 (bagian 6 -habis-)

Sabtu, 2 Juni 2012

Aku bangun sangat pagi hari itu: jam setengah 4 pagi. Aku kedinginan karena nggak pake selimut, padahal suhu di kamar kontingen Kab. Semarang dingiinn...

Aku nekat mandi di hari itu karena teringat sohib-sohibku. Meski dinginnya udah ngalahin Benua Antartika(hih...nggak mungkin!), aku menahannya.

Pagi itu di Donohudan bisa dibilang sangat sepi. Pasti kontingen dari kabupaten/kota yang lain masih pada tidur. Ya, waktu itu masih jam 4 pagi, sih! 

Aku turun ke lantai dasar Gedung Mekkah untuk belajar karena nggak suka belajar di kamarku. Abisnya, dingin banget! Tapi (pastinya) ada alasan lain yang membuatku nggak belajar di kamar kontingenku. Mungkin aja karena aku udah punya komunitas sendiri.

Aku mendadak ingat Dena (teman satu sekolahku, sekaligus kontingen OSN Biologi) pernah menanyakanku soal Tohari. Tapi, sumpah deh, aku nggak tahu sama sekali dia itu siapa, dari mana, dan di mana (meski tahu kalau dia ikut OSN Fisika). Pada dasarnya aku mau nanya sama teman-teman, tapi kuanggap itu nggak perlu.

* * *

Ketika sarapan, aku kembali dihujani rasa tak napsu makan. Aku iri melihat Wisnu (duduk di sebelahku) yang makan banyak sementara aku tak menghabiskan secuil pun makananku. Bahkan Mujahid pun makan banyak.

Pembinanya Mujahid sepertinya cukup heran melihat kami semua. Kami yang baru kenalan seminggu sudah seperti teman yang akrab berbulan-bulan. Wah, memang iya sih! Aku menyadari hal itu. Dibandingkan teman-teman di sekolahku, aku lebih akrab sama teman-teman OSN-ku.

Hari ini the real OSN akan dimulai. Sebelum sarapan, kami melihat-lihat tempat kami bertanding. Jantungku melompat-lompat. Aku ragu akan siap menghadapi soal-soal yang (katanya) grade-nya lebih sulit dari tahun lalu.

Aduuhh...aku takut!

* * *

Setelah lomba, aku foto-foto dan mengucapkan perpisahan sama teman-temanku. Aku sedih banget. Waktu kontingen Kab. Semarang beres-beres, aku ngumpet di kamar mandi karena nangis. Aku nggak mau pulang! Aku nggak mau pulang ke Ungaran dan balik lagi ke sekolah! Aku nggak mau!

Apalagi begitu ingat aku sama sekali nggak bisa mengerjakan soal-soal itu dengan baik...

Apa bisa aku ke nasional dan ketemu lagi sama mereka? Seandainya aku udah tahu jawabannya iya, aku akan pulang ke Ungaran dengan hati yang lega. 

Oh, God...

Minggu, 23 September 2012
Anissa Antania Hanjani